MAKALAH KENAKALAN REMAJA

MAKALAH
KENAKALAN REMAJA

Di susun oleh:
S a m t o, S.Pd
SMKN 1 Sajingan Besar



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pergaulan remaja pada zaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Semua media massa baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Dalam makalah ini penulis ingin menampilkan sekelumit permasalahan remaja dan dunia pergaulannya. Walaupun sederhana penulis berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
B.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut : “Apa saja permasalahan pada dunia pergaulan remaja pada masa sekarang ini dan bagaimana cara mensiasatinya ?”

BAB II
PEMBAHASAN
A.    MASA REMAJA
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social.
Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka. Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensi-dimensi tersebut.
1.    Dimensi Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri ataupun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
Pada masa pubertas, Hormone seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu:
1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH); dan
2). Luteinizing Hormone (LH).
Pada anak perempuan, kedua hormone tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone: dua jenis hormone kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH) merangsang pertumbuhan testosterone.
Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut di atas merubah sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll.
Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon testosterone. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja.
2.    Dimensi Kognitif
Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak.
Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternative pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri.
3.    Dimensi Moral
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwa para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb.
Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif  lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya.
4.    Dimensi Psikologis
    Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan Sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa  remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood “senang luar biasa” ke “sedih luar biasa”, Sementara orang dewasa memerlukan beberapa jam untuk hal yang sama.
Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala  atau masalah psikologis.
Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan sendirinya jika ia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, remaja akan mulai sadar bahwa orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi atau pun dipikirkannya.
Anggapan remaja bahwa mereka selalu  diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah, remaja mulai dihadapkan dengan realita dan tantangan untuk menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan kenyataan. Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali mereka terlihat “tidak memikirkan akibat” dari perbuatan mereka.
Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang. Remaja yang diberi kesempatan untuk mempertangung-jawabkan perbuatan mereka, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-jawab.
Dari beberapa dimensi perubahan yang terjadi pada remaja seperti yang telah dijelaskan diatas maka terdapat kemungkinan – kemungkinan perilaku yang bisa terjadi pada masa ini. Diantaranya adalah perilaku yang mengundang resiko dan berdampak negative pada remaja. Perilaku yang mengundang resiko pada masa remaja misalnya seperti penggunaan alcohol, tembakau dan zat lainnya; aktivitas social perilaku menentang bahaya seperti balapan, selancar udara, dan layang gantung (Kaplan dan Sadock, 1997).  Alasan perilaku yang mengundang resiko adalah bermacam – macam dan berhubungan dengan dinamika fobia balik ( conterphobic dynamic ), rasa takut dianggap tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan dinamika kelompok seperti tekanan teman sebaya.
B.    PERCINTAAN REMAJA
Pengertiannya di zaman sekarang banyak anak remaja yang memulai kebiasaannya dengan berpacaran. Karena  di jaman sekarang termasuk jaman yang modern yang kebanyakan anak remaja sedang suka-sukanya berpacaran karena kalau mereka tidak melakukan hal-hal yang seperti itu mereka disebut anak kuper yang ketinggalan jaman. Sebab masa sekarang sering terjadi anak yang lagi asyik berpacaran biasanya mereka selalu senang dengan sendirinya  tidak merugikan orang lain karena itu mereka selalu berkata percintaan itu indah dan yang lain ngontrak, itu yang sering diucapkan pada anak remaja yang sedang bercinta.
Terkadang anak remaja sekarang banyak yang kecewa karena bercinta merugikan mereka. Banyak anak yang rela mati demi sang kekasihnya. Oleh karena itu agama menyarankan bahwa anak-anak yang masih kecil beranjak dewasa janganlah terlalu tergiur oleh hal semacam itu. Karena sangat merugikan, bukan merugikan diri sendiri saja melainkan orang lain yang dekat dengan kita. Dan agama menyarankan bahwa bukan tidak diperbolehkan bercinta/berpacaran, tapi berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Contoh bercinta yang didasari norma-norma agama Islam :
Tidak diperbolehkan berpegangan tangan—
Tidak diperbolehkan berdekatan/ saling berdekatan—
Tidak diperbolehkan berciuman—
Tidak diperbolehkan berboncengan mesra—
Dan itu diperbolehkan bila orang itu sudah sah menjadi suami isteri.
Anak remaja sekarang banyak yang tergoda dan tergiur, karena hawa nafsunya anak remaja sangat besar. Oleh karena itu banyak remaja yang senang bercinta karena ingin mendapatkan hak yang tidak diperbolehkan kecuali kalau mereka sudah menikah. Contoh masalah remaja yang sering terjadi di zaman sekarang :
Banyak anak yang masih usia sekolah hamil diluar nikah.
Banyak anak yang mencoba melakukan bunuh diri karena putus cinta.
Dan masih banyak lagi. 
Banyak anak yang masih dalam tahap sekolah ia berpacaran dengan sangat keterlaluan akhirnya ia hamil dan anaknya/janinnya digugurkan/dibunuh karena sang pacar/orang yang menghamili tidak mau bertanggung-jawab, dan masih ada pula masalah karena ia sudah bertekad dan mempunyai keinginan untuk menikah atau melangsungkan hidupnya dengan berkeluarga, maka akan bertambah banyak anak usia sekolah yang memutuskan berhenti sekolahnya. Oleh sebab itu masalah itu sangat diperhatikan oleh negara karena merugikan diri sendiri dan orang lain.
Dan masalah kemiskinan, pengangguran adalah ulah orang yang tidak bertanggung-jawab karena ia memilih berkeluarga dibandingkan dengan bersekolah.
C.    REALITA REMAJA: Hamil Di Luar Nikah (Free Sex)
Hamil di luar nikah terjadi akibat pergaulan bebas yang telah melampaui batas yang banyak dilakukan oleh pasangan-pasangan yang belum mempunyai ikatan resmi. Dalam hal pernikahan biasanya oleh pasangan muda- mudi usia sekolah atau yang masih remaja. Dua sejoli yang saling mencintai dan melakukan hubungan intim (hubungan suami isteri) yang belum saatnya disebabkan oleh :
Kurangnya pengawasan orang tua.
Gampang terpengaruh.
Dan tidak dapat menjaga diri dan kepercayaan orangtua yang telah diberikan.
Akibat free sex :
Hamil di luar nikah.
Membuat malu (aib) sanak keluarga.
Bunuh diri karena tidak tahan menanggung malu.
Menggugurkan janin hasil free sex karena tidak ingin menanggung malu
Terjadinya pembunuhan karena pihak lelaki tidak mau bertanggung jawab.
D.    HIV &  AIDS
Pengidap HIV dan AIDS disebabkan penggunaan narkoba yang menggunakan suntik secara bergantian. HIV dan AIDS pada dasarnya adalah sejenis penyakit yang merusak sistem jaringan pertahanan tubuh yang saat ini masih belum ditemukan obatnya dan dapat menyebabkan kematian bagi si penderita. Penyakit ini dapat menular dari hubungan intim dan penggunaan jarum suntik secara bergantian.
Bahaya HIV dan AIDS :
Merupakan penyakit yang dapat menurun ke anak.
Merusak sistem kekebalan dan pertahanan tubuh.
Dan yang paling parah dapat mematikan.
Bagi kita yang masih sehat, janganlah engkau menjauhi para penderita HIV dan AIDS! Namun Berilah mereka motivasi untuk bertahan hidup, pengertian dan semangat. Dalam arti tegas “Jauhi penyakitnya, jangan orangnya”. Kriminalitas merupakan masalah yang sangat serius yang dihadapi oleh semua negara di dunia. Karena dapat merugikan dan mempengaruhi perkembangan gaya hidup para remaja. Tingginya angka kriminalitas tidak hanya disebabkan oleh orang-orang usia dewasa, tetapi juga oleh remaja yang semakin hari semakin meningkat.
Dari kenyataan menunjukkan bahwa remaja pada era ini banyak sekali yang terlibat dengan hal-hal yang termasuk kriminalitas seperti :
Penggunaan dan mengedarkan narkoba.
Pencurian barang dan kendaraan bermotor.
Pemerkosaan.
Pembunuhan.
1.  Penggunaan dan mengedarkan barang-barang terlarang (narkoba)
Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari kalangan dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini banyak sekali siswa-siswi usia sekolah yang menggunakan narkoba dari SMP, SMA/SMK, Mahasiswi bahkan siswa-siswi Sekolah Dasar.
Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja sebagai berikut :
1)    Datang dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan menjernihkan fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh.
2)    Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang semula menghasut para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian mereka merasa ketagihan.
3)    Datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba.
Pada dasarnya narkoba sendiri ialah zat yang bersifat adiktif yaitu zat yang dapat mempengaruhi atau membuat ketagihan yang dapat merusak sistem syaraf motorik dan jaringan pertahanan tubuh. Macam-macam narkoba contohnya ganja, heroin, sabu-sabu, putaw, morfin, dll.
Ciri-ciri pengguna narkoba :
- Mata lelap
- Pupil mengecil
- Badan kurus
- Bibir berwarna kebiru-biruan
- Pandangan kosong
- Jarang mandi
Akibat dari narkoba :
- Dapat menyebabkan HIV dan AIDS.
- Overdosis bagi yang terlalu banyak menggunakannya.
- Akan terasa sakit di seluruh tubuh jika telat mengkonsumsinya
- Akan melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya jika sedang sakaw.
- Kematian.
2.  Pencurian barang dan kendaraan bermotor
Pencurian barang-barang elektronik dan kendaraan bermotor sekarang ini sedang marak terjadi. Kepolisian menyatakan tingkat kriminalitas dalam hal ini banyak dilakukan oleh orang-orang karena faktor ekonomi. Pencurian tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja tetapi juga para remaja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi para remaja untuk melakukan pencurian :
- Kemiskinan
- Keinginan untuk memiliki barang tersebut
- Ejekan dari teman-teman dekat
- Ingin mempunyai sesuatu tetapi tidak kesempatan karena faktor ekonomi
E.    PERGAULAN REMAJA
Pergaulan remaja di identikkan dengan sekumpulan anak yang membentuk suatu kelompok (geng) dengan peraturan-peraturan tertentu yang beragam tidak sedikit dari remaja yang salah dalam memilih pergaulan. Macam-macam pergaulan:
1.    Pergaulan Bebas
Kenyataan menunjukkan bahwa banyak dari remaja yang salah dalam memilih pergaulan seperti :
- Bergaul dengan anak-anak yang jauh dari pengawasan orang tua
- Bergaul dengan anak-anak pengguna barang-barang terlarang
- Bergaul dengan anak-anak geng motor dan sebagainya.
Adapun akibat dari salah memilih pergaulan :
- Tidak memperdulikan perkataan orang tua
- Perlakuannya semakin hari semakin brutal
- Ikut turut serta menggunakan barang-barang terlarang
- Melakukan hal-hal yang kurang baik
- Semakin jauh dari orang tua
- Sering membolos saat sekolah
- Masa depan hancur karena hamil diluar nikah.
2.    Pergaulan Secara Sehat dan Menurut Syariat Islam
Ialah : pergaulan yang diidentifikasikan secara sehat dan menurut syariat islam pergaulan ini sangat bagus dan tidak merugikan siapa pun terutama diri kita sendiri. Karena secara fisik ialah pergaulan yang sangat luar biasa yang ditanamkan kepada semua umat Islam agar tidak salah pilih terhadap pergaulan.
Keuntungan dari pergaulan yang secara sehat antara lain :
- Tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Tidak membuat kekecewaan terhadap orangtua.
- Orang-orang makin senang terhadap perlakuannya.
- Dan patut dicontoh untuk mencari pergaulan yang secara sehat/ fisik.
Penyebab pergaulan bebas antara lain :
1)    Gara-gara kurang perhatian atau pengawasan dari orangtua sehingga anaknya mudah terpengaruh oleh orang lain seperti : anak berandalan, anak punk, anak jalanan, dan anak-anak nakal, dsb.
2)    Keluarga yang tidak teratur yang biasanya mementingkan pekerjaan sendiri dan tidak peduli terhadap anak-anaknya sehingga anaknya jarang berkumpul dengan orangtuanya.
Penyebab pergaulan bebas bisa juga dari kurangnya kasih sayang dari orangtua kepada anaknya. Maka jangan sampai kita kurang pengawasan dari orangtua. Karena orangtua bisa menjadi semangat hidupmu. Dan janganlah kamu menjadi anak yang tidak tahu sopan santun. Akibat pergaulan bebas dan saling bermusuhan termasuk akhlaq yang tidak baik, karena bisa merusak masyarakat yang lain, dan merugikan orang lain. Dan membuat kita selalu bermusuhan dan di penuhi rasa saling membenci yang menimbulkan pertengkaran. Karena dengan itu manusia akan lupa diri dan melakukan hal-hal yang tidak baik. Oleh karena itu berusahalah untuk melawan kejahatan agar tidak terjerumus dalam lembah kegelapan.
F.    REMAJA DAN ROKOK
Di masa modern ini, merokok merupakan suatu pemandangan yang sangat tidak asing. Kebiasaan merokok Dianggap dapat memberikan kenikmatan bagi siperokok, namun dilain pihak dapat menimbulkan dampak buruk bagi si perokok sendiri maupun orang – orang disekitarnya. Berbagai kandungan zat yang terdapat di dalam rokok memberikan dampak negatif bagi tubuh penghisapnya.
Beberapa motivasi yang melatarbelakangi seseorang merokok adalah untuk mendapat pengakuan (anticipatory beliefs), untuk menghilangkan kekecewaan (reliefing beliefs), dan menganggap perbuatannya tersebut tidak melanggar norma (permissive beliefs/ fasilitative) Joewana, 2004). Hal ini sejalan dengan kegiatan merokok yang dilakukan oleh remaja yang biasanya dilakukan didepan orang lain, terutama dilakukan didepan kelompoknya karena mereka sangat tertarik kepada kelompok sebayanya atau dengan kata lain terikat dengankelompoknya.
Penyebab Remaja Merokok:
1.    Pengaruh Orangtua
Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang Tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar psikologi, 1999:294).
2.    Pengaruh teman.
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok  (Al Bachri, 1991).
3.    Faktor Kepribadian.
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas social lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4.    Pengaruh Iklan.
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang  Kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. (Mari Juniarti, Buletin RSKO, tahun IX,1991).
G.    MENANGGULANGI MASALAH YANG TERJADI PADA REMAJA
Selain ketiga masalah psikososial yang sering terjadi pada remaja seperti yang disebutkan dan dibahas diatas terdapat pula masalah masalah lain pada remaja seperti tawuran, kenakalan remaja, kecemasan, menarik diri, kesulitan belajar, depresi dll. Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat remaja  merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan bangsa ini digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara lain :
 Peran Orangtua :
Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita•
Membekali anak dengan dasar moral dan agama•
Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak•
Menjalin kerjasama yang baik dengan guru•
Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku•
Menerapkan disiplin yang konsisten pada anak•
Hindarkan anak dari NAPZA•
Peran Guru :
Bersahabat dengan siswa•
Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman•
Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan ekskul•
Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga•
Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP•
Meningkatkan disiplin sekolah dan sangsi yang tegas•
Meningkatkan kerjasama dengan orangtua, sesama guru dan sekolah lain•
Meningkatkan keamanan terpadu sekolah bekerjasama dengan Polsek• setempat
Mewaspadai adanya provokator•
Mengadakan kompetisi sehat, seni budaya dan olahraga antar sekolah•
Menciptakan kondisi sekolah yang memungkinkan anak berkembang secara sehat dalam hal fisik, mental, spiritual dan social•
Meningkatkan deteksi dini penyalahgunaan NAPZA•
Peran Pemerintah dan masyarakat :
Menghidupkan kembali kurikulum budi pekerti•
Menyediakan sarana/prasarana yang dapat menampung agresifitas anak melalui olahraga dan bermain•
Menegakkan hukum, sangsi dan disiplin yang tegas•
Memberikan keteladanan•
Menanggulangi NAPZA, dengan menerapkan peraturan dan hukumnya•
Lokasi sekolah dijauhkan dari pusat perbelanjaan dan pusat hiburan•
Peran Media :
Sajikan tayangan atau berita tanpa kekerasan (jam tayang sesaui usia)•
Sampaikan berita dengan kalimat benar dan tepat (tidak provokatif)•
Adanya rubrik khusus dalam media masa (cetak, elektronik) yang bebas biaya khusus untuk remaja•
H.    REMAJA DAN PERILAKU HIDUP SEHAT
Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:
1.    Mengerti tujuan hidup
2.    Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan kematangannya.
3.    Bergaul dengan bijaksana
4.    Terus menerus memperbaiki diri
Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remaja yang handal dan sehat. Remaja harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan, dengan kata lain remaja harus mengerti dirinya sendiri.
Faktor yang berkembang pada setiap remajaantara lain fisik, intelektual, emosional, spiritual. Kecepatan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Fisik 35%
2.    Intelektual 20%
3.    Emosional 30%
4.    Spiritual 15%
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya berkembang tidak sama besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang menimbulkan kejanggalan dan berpengaruh terhadap perilaku remaja. Bagaimana seseorang remaja melihat dirinya sendiri, orang lain serta hubungannya dengan orang lain termasuk orang tua dan pembina? Kadangkadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak, orang dewasa, orang lain dianggap sebagai orang tua, teman. Hubungan dirinya dengan orang lain dianggap bersifat:
1.    Otoriter ------- demokratis
2.    Tertutup ------- terbuka
3.     Formal ------- informal
Semua tersebut di atas dalam keadaan "dalam perjalanan menuju" Sehingga dapat dilihat segalanya masih dalam proses dan tidak berada dalam kutub atau masa anak-anak ataupun kutub atau masa dewasa.
"Dalam perjalanan menuju" ini yang menonjol adalah:
1.    Fisik yang kuat
2.    Emosi yang cepat tersinggung
3.    Sering mengambil keputusan tanpa berfikir panjang
4.    Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tatakrama hanya kadang-kadang saja dipakai.
dan "Dalam perjalanan menuju"yang paling penting diketahui oleh remaja adalah bagaimana remaja berproses:
1.    Menuju fisik yang ideal
2.    Menuju emosi kelakian ataupun kewanitaan yang utuh
3.    Menuju cara berfikir dewasa
4.    Menuju mempercayai hal-hal yang agamis, bersifat falsafah dan bersifat tatakrama
I.    KESIMPULAN
Dari isi makalah ini, penyusun mengambil beberapa kesimpulan bahwa :
1.    Kenakalan remaja terjadi Karena berbagai factor baik dari kondisi remaja itu sendiri maupun dari factor lingkungan yang tidak sehat.
2.    Akibat yang di timbulkan dari tindakan remaja yang tidak baik dapat merugikan diri sendiri dan orang lain disekitarnya.
3.    Perilaku remaja yang sering kali mengakibatkan kehamilan di luar nikah, di sebabkan oleh kurangnya kesadaran remaja itu sendiri akan tindakanya, dan bahwa remaja tersebut masih dalam kondisi labil, dalam arti belum mampu mengendalikan diri dengan baik.
4.    Tindakan remaja yang sering kali menampakkan aurat, dapat memicu terjadinya tindakan yang tidak baik, ( pemerkosaan ).
5.    Hidup yang sehat adalah hidup yang teratur, dekat dengan orang tua, dan rajin beribadah, sehingga iman seseorang  akan baik jika diimbangi dengan tindakan baik pula.
J.    SARAN
Bagi remaja yang belum terkena hal-hal di atas, maka hendaknya untuk menghindari hal tersebut, dan ketahuilah bahwa semua tindakan yang tidak baik pastilah hasil yang akan kita dapat tidak baik pula, dan ingatlah meskipun balasan Allah itu datangnya kemudian, namun yakinlah hal itu pastilah ditunaikan.
Salam sehat, selamat. Don’t forget ! say no to drugs  Study yes ! drugs no !.

BAB III
PENUTUP

Alhamdulillah, penyusunan makalah yang sederhana ini dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya. Kami selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga segala bantuan dan dukungan dijadikan Allah sebagai amalan yang sholeh dan mendapat balasan yang setimpal dari-Nya. Amin.


DAFTAR PUSTAKA
Ade Sujana. S.Pd dkk. edisi pertama 2010. Kesehatan Reproduksi Remaja, Pelajaran Intregasi untuk SMA/SMK kelas X dan XI. Sambas: Dinas Pendidikan Sambas.
_____ Maret 2001. Modul Bimbingan dan Konseling untuk SMU kelas 1. Jakarta: Sanggar Bimbingan Konseling Kanwil Diknas DKI Jakarta.
Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Muhajir. 2007. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Jilid 2. Jakarta: Erlangga 
 _____23 September 2010. Makalah Sosialisasi Perdagangan Perempuan dan Anak. Sambas: Wahana Visi Indonesia.
Rosita Nengsih, SH. 23 September 2010. Makalah Perdagangan Orang. Sambas: Wahana Visi Indonesia.
______23 September 2010. Makalah Identifikasi Korban Trafiking. Organisasi Internasional untuk Migrasi. Sambas: Wahana Visi Indonesia.
AKP Iwan Setiawan, SH. MH. 21 September 2010. Makalah Pemberantasan Kejahatan Trafiking. Sambas: Kasad Reskrim Polres Sambas.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SK PENGURUS KOPERASI

SOAL TEORI PRODUKTIF KRIA KAYU

Soal Latihan Tes TWK seleksi CPNS part: 2